Semarang, lpmedukasi.com - Pemilihan Kepala Jurusan
(Kajur) dan Sekertaris Jurusan (Sekjur) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) pada hari ini, Kamis (19/03) ditolak oleh puluhan mahasiswa yang
tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli FITK. Penolakan ini dilakukan karena
tidak adanya transparasi dari pihak kampus mengenai pemilihan tersebut.
tulisan ini pernah dimuat di lpmedukasi.com
Selain tolak pemilihan Kajur dan Sekjur, mahasiswa juga
menuntut kampus untuk melibatkan mahasiswa dalam pengambilan kebijakan kampus.
“Seharusnya mahasiswa diikutkan dalam pengambilan kebijakan kampus, karena
kebijakan tersebut imbasnya untuk mahasiswa,” tandas Asroful Arif selaku
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi tersebut.
Tuntutan ini juga
disampaikan dengan bentuk teatrikal yang menggambarkan sikap birokrasi. Dengan
diikat oleh tali, mahasiswa ditarik-tarik untuk mengikuti segala perintah dari birokrasi.
Hal ini merupakan gambaran dari pihak kampus yang tidak transparan dan memaksakan
kebijakan kepada mahasiswa untuk mengikutinya.
Setelah aksi berlangsung sekitar satu jam, para mahasiswa
mulai geram karena tidak adanya respon dari pihak kampus. Kemarahan tersebut
diwujudkan dengan menyegel pintu dekanat dengan rantai dan gembok. Selanjutnya
mahasiswa mengambil ban bekas dan tong sampah beserta isinya, yang kemudian diletakkan
di depan pintu dekanat. “Sampah-sampah yang ada disini merupakan gambaran atau cerminan
dari kebobrokan birokrasi saat ini,” ujar Beni pada saat menyampaikan orasi.
Dipenghujung acara, demonstran berpesan kepada pihak kampus
agar menindaklanjuti tuntutannya. “Aksi kali ini bukan aksi terakhir, Jika memang tuntutan kami tidak disetujui,
maka kami besok akan membawa massa yang lebih banyak lagi untuk mendatangi
dekanat ini,” teriak Nor Rohimin salah satu orator dalam akasi tersebut. (13)
tulisan ini pernah dimuat di lpmedukasi.com
0 komentar:
Post a Comment