SYIRIK DALAM ISLAM
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Tauhid
Dosen Pengampu : Agus Khunaifi M.Ag
Disusun Oleh:
Fajri Tri Basuki (133111004)
Iza Firdiyanah Rizqi (133111012)
Durrotul
Yatima (133111021)
Lia
Lutfiana (133111018)
Diirevisi Oleh:
Baihaqi An Nizar (133111013)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO
SEMARANG
2013
I. PENDAHULUAN
Ada
tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu
(kebodohan), dhai’ful iiman (lemahnya iman), dan taqliid
(ikut-ikutan secara membabi-buta). Al-jahlu sebab pertama
perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan
masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang
salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cenderung
berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan
kecenderungan berbuat syirik semakin kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat
jahiliyah para dukun selalu menjadi rujukan utama. Mengapa? Sebab mereka bodoh,
dan dengan kobodohannya mereka tidak tahu bagaimana seharusnya mengatasi
berbagai persoalan yang mereka hadapi. Ujung-ujungnya para dukun sebagai
narasumber yang sangat mereka agungkan.
Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan
(lemahnya iman). Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab,
rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan
dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang
dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam
perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin
segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih
jadi presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun supaya penampilannya tetap
memikat hati orang banyak. Sebab yang ketiga yaitu Taqliid. Al-Qur’an selalu
menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan
mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka.
II. RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa pengertian syirik dalam islam?
B.
Apa saja macam-macam syirik?
C.
Apa saja klasifikasi syirik?
D.
Seperti apa kriteria orang yang berbuat syirik?
E.
Apa akibat negatif perbuatan syirik?
F.
Apa hikmah menghindari perbuatan syirik?
III. TUJUAN
A.
Mengetahui pengertian syirik
B.
Mengetahui klasifikasi syirik
C.
Mengetahui macam-macam syirik
D.
Mengtahui kriteria orang yang berbuat syirik
E.
Mengetahui akibat negatif perbuatan syirik
F.
Mengetahui
hikmah menghindari perbuatan syirik
IV. PEMBAHASAN
A.
Pengertian syirik
Syirik berasal dari kata syarika, yasyraku, syarikan. Syarikan
artinya bercampur, bergabung atau mempersekutukan. Sedangkan menurut terminologi
syirik adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.[1]
Syirik
dalam asma-asmanya atau sifat-sifatnya adalah pendustaan terhadap Allah dan kedustaan kepada-Nya. Karenanya,
syirik jenis ini dikategorikan kufur. Jika dalam ibadah kepada Allah terdapat
unsur ibadah kepada selain-Nya, ibadah tersebut dianggap kekufuran dan pendustaan kepada-Nya. Allah berfirman sebagai
berikut:[2]
شَهِدَ اللّهُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُواْ الْعِلْمِ قَآئِمًَا بِالْقِسْطِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
شَهِدَ اللّهُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُواْ الْعِلْمِ قَآئِمًَا بِالْقِسْطِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Artinya:Allah
menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia;....(Q.S.Ali Imran/3:18)
Saikhul
Islam Ibnu Taimiyah berkata,” syirik
ada dua macam, pertama syirik dalam
rububiyyah, yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta. kedua, syirik dalam uluhiyah, yaitu beribadah ( berdo’a) kepada selain Allah baik
dalam bentuk do’a ibadah maupun doa masalah.”
Umumnya
yang dilakukan manusia adalah
menyekutukan dalam uluhiyah Allah, yaitu dalam hal-hal yang merupakan kekhususan
bagi Allah, seprti berdo’a kepada selain Allah di samping berdoa kepada Allah,
atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih kurban, bernadzar,
berdo’a, dan sebagainya kepada selain Allah.
Karena itu,
barang siapa menyembah dan berdo’a kepada selain Allah berarti ia meletakan
ibadah tidak pada tempatnya
dan memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kedzaliman yang
palig besar. Sebagaimana
firman Allah swt:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“sesungguhnya menyekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman
yang besar.” (QS.Luqman:13)
Syirik di katakan dosa yang paling besar dan
kedzaliman yang paling besar karena ia menyamakan makhluk dengan khaliq
(pencipta).[3]
B. Macam-macam Syirik
Berdasarkan klasifikasi secara umum , syirik dibagi
menjadi 4 jenis yaitu sebagai berikut:
1.
Syirkul ‘ilm,
inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang
diwahyukan Allah. Sebagai contoh , mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari
kera, mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan akhirnya akan dapat menemukan
formula agar manusia tidak perlu mengalami kematian.
2.
Syirkut-tasyaruf, syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya
menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia
berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya perantara itu mempunyai kekuasaan.
Contohnya, kepercayaan bahwa Nabi Isa a.s anak Tuhan, percaya pada dukun,
tukang sihir atau sejenisnya.
3.
Syirkul-‘Ibadah,
ini adalah syirik yang menuhankan pikiran,ide-ide, dan fantasi. Mereka hanya
percaya pada fakta-fakta konkret yang berasal pada pengalaman lahiriyah.
Misalnya seorang ateis memuja ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam berbagai
bentuk kegiatan.
4.
Syirkul-addah, ini adalah percaya pada tahayul.
Sebagai contoh, percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau
menggunakan angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan.[4]
C.
Klasifikasi Syirik
Di lihat dari sifat dan
tingkat sanksinya syirik dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
Syirik Besar (asy-syirku al-akbar)
Syirik
besar adalah menjadikan bagi Allah sekutu (niddan) dia berdoa kepadanya seperti
berdoa kepada Allah. Ia takut, harap, dan cinta kepadanya seperti ibadah kepada
Allah.
Syirik
besar adalah memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti
berdo’a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan menyembelih
kurban atau bernadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan,
dan lainnya. Atau seseorang takut kepada orang mati ( mayit) yang (dia menurut
perkiraannya) akan membahayakan dirinya,
atau mengharapkan sesuatu kepada selain Allah yang tidak kuasa memberikan
manfaat ataupun madarat, atau seseorang yang meminta sesuatu kepada selain
Allah, dimana tidak ada manusiapun yang
mampu memberikan selain Allah, seperti memenuhi hajat, menghilangkan kesulitan
dan selain itu dari berbagai macam bentuk ibadah yang tidak boleh di lakukan
melainkan di tujukan kepada Allah saja. Syirik besar dapat mengeluarkan
pelakunya dari agama islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia
meninggal dalam kadaan musyrik dan belum bertaubat darinya.
Syirik besar ada
yang zahirun jaliyun (tampak nyata), seperti menyembah berhala, matahari bulan,
bintang, malaikat dan benda-benda tertentu, Syirik besar inilah yang dosanya
tidak akan diampuni oleh Allah, kecuali dia bertobat sebelum meninggal.
Pelakunya diharamkan masuk surga, sebagaimana firman Allah berikut ini:
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia
mengampuni apa (dosa) yang selain
(syirik) itu bagi siapa yang Dia dikehendaki. Barang siapa mempersekutukan
Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa besar.” (Q.S.
an-Nisa’/4:48).
Dan
ada yang batinun khafiyun (tersembunyi), seperti doa kepada orang sudah meninggal,
meminta pertolongan kepadanya untuk dikabulkan permintaannya, minta disembuhkan
dari penyakit, atau dihindarkan dari bahaya.[5]
Macam-macam
syirik besar diantaranya:[6]
a.
Syirik do’a,
yaitu di samping ia berdo’a kepada Allah, ia juga berdoa kepada selain-Nya.
b.
Syirik niat,
keinginan dan tujuan, yaitu menunjukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah.
c.
Syirik ketaatan, yaitu mentaati selain Allah dalam hal
maksiat kepada Allah.
d.
Syirik mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan Allah
dengan hal selainnya selain-Nya dalam hal kecintaan.
b. Syirik Kecil (asy-syirku al-asgar)
Syirik kecil adalah semua
perkataan dan perbuatan yang akan membawa seseorang kepada kemusyrikan. Syirik
kecil termasuk perbuatan dosa yang di khawatirkan akan menghantarkan pelakunya
kepada syirik besar .[7]
Syirik ashghar ada dua macam:
a.
Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil dalam
bentuk ucapanan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan
selain nama Allah, Rassulullah s.a.w. bersabda: “barang siapa bersumpah dengan
selain nama Allah maka ia telah berbuat kufur atau syirik”, syirik dan kufur
yang di maksud di sini adalah syirik dan kufur kecil.
Adapun contoh syirik dalam perbuatan yaitu seperti
memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal
marabahaya. Seperti menggantungkan jimat (tamimah) karena takut dari ‘ain (mata
jahat) atau lainnya. Jika seseorang meyakini bahwa kalung, benang atau jimat
itu sebagai penyerta untuk menolak marabahaya dan menghilangkannya, maka
perbuatan ini adalah syirik ashghar. Karena Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnuya marabahaya) dengan
hal-hal tersebut. Adapun jika ia berkeyakinan bahwa dngan memakai gelang,
kalung atau yang lainnya dapat menolak atau mengusir marabahaya, maka perbuatan
ini adalah syirik akbar (syirik besar) karena ia menggantungkan diri kepada
selain Allah.
b.
Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam
hal keinginan dan niat, seprti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin di dengar orang, dan
lainnya, seperti melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan diri kepada
Allah, tetapi ia ingin mendapatkan pujian manusia, misalnya dengan memperbagus
shalatnya (karna di lihat orang) atau bershadaqah agar dipuji. [8]
Jadi, syirik kecil adalah semua perkataan atau
perbuatan yang akan membawa seseorang kepada kemusyrikan. Jika orang yang
melakukan syirik kecil meninggal sebelum bertobat dan diakhirat ternyata Allah
tidak berkenan mengampuninya, ia akan masuk neraka.[9]
D.
Kriteria orang yang syirik
Perbuatan syirik bukan hanya sikap seseorang yang mengagung - agungkan
sesuatu dari kalangan sesama makhluk sesama manusia (kultus), tetapi syirik
juga meliputi sikap mengagung - agungkan diri sendiri, kemudian menindas harkat
dan martabat sesama manusia, seperti tingkah diktator dan tiran. Keduaya adalah
sikap melawan kebenaran Allah, yaitu kebenaran mutlak dan berlawanan dengan jalan
hidup yang benar, yaitu jalan hidup yang menuju ridho Allah Yang Maha Benar.
Dia sama sekali tidak dalam kegagalan atau
keperkasaan, melainkan dalam kehinaan yang lebih mendasar karena dia diperhamba
oleh nafsunya sendiri untuk berkuasa dan menguasai orang lain. Sebagaimana kisah Fir’aun
yang kemudian mengalami hukum Tuhan yang tragis dan dramatis. Dia baru insaf
setelah malapetaka menimpa, tetapi sudah terlambat.
Firman Allah:
وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنتُ أَنَّهُ لا إِلِهَ إِلاَّ الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَاْ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنتُ أَنَّهُ لا إِلِهَ إِلاَّ الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَاْ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Dan Kami
memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan
bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila
Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada
Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk
orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. ( Q.S. Yunus/10:90).
E.
Akibat negatif perbuatan syirik
Perbuatan syirik (menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan
bahaya yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan
bermasyarakat. Di antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah:[10]
1.
Syirik
merendahkan eksistensi kemanusiaan
Syirik menghinakan kemuliaan
manusia, menurunkan derajat
dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka
bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan
baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Allah telah menjadikan
manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui
derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah
sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya.
2. Syirik adalah sarang khurofat
dan kebatilan.
Dalam sebuah masyarakat yang
akrab dengan perbuatan syirik,
“barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang
semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa
dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya
kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal manusia dijadikan siap untuk
menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta
(dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan
ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan
Allah).
3. Syirik adalah kedzoliman yang paling besar.
Yaitu dzalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak
ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Adapun orang musyrik mengambil
selain Allah sebagai Tuhan serta mengambil selain-Nya sebagai penguasa. Syirik
merupakan kedzaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang
musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga
merupakan kezhaliman terhadap orang lain yang ia mempersekutukan dengan Allah
karena ia telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya.
4. Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan.
Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurofat dan
mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi ketakutan. Sebab dia
menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak
kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas dirinya.
Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan
kemusyrikan, putus asa dan ketakutan tanpa sebab merupakan suatu hal yang lazim
dan banyak terjadi. Allah berfirman: “Akan
Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan mereka
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan
keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah
seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang dhalim”. (Ali-Imran: 151)
5. Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang
bermanfaat.
Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk
mengandalkan para perantara, sehingga mereka meremehkan amal shalih. Sebaliknya
mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para perantara akan
memberinya syafa’at di sisi Allah. Begitu pula orang-orang kristen melakukan
berbagai kemungkaran, sebab mereka mempercayai Al-Masih telah menghapus
dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian umat Islam mengandalkan syafaat
Rasulullah SAW tapi mereka meninggalkan kewajiban dan banyak melakukan
perbuatan haram. Padahal Rasul SAW berkata kepada putrinya: “Wahai Fathimah
binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu (tetapi) aku tidak
bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah”. (HR. Al-Bukhari)
6. Syirik
menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka.
Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia,
sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga dan
tempatnya ialah Neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang dhalim itu seorang
penolongpun”. (Al-Maidah: 72).
7. Syirik memecah belah umat
“Dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah, yaitu orang-orang yang
memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap
golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. (Ar-Ruum:
31-32)
Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik.
Yang jelas Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke
tempat paling hina dan paling rendah.
F.
Hikmah Menghindari Perbuatan Syirik
Banyak hikmah yang dapat kita
di ambil dari menghindari perbuatan syirik, diantaranya:
a.
Menjadikan manusia yang memiliki pandangan yang luas
b.
Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia
c.
Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kehajaan
d.
Membuat manusia menjadi suci dan benar
e.
Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal
f.
Tidak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi
g.
Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia
h.
Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan
i.
Menjadi taat dan patuh kepada hukum Allah
V. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Syirik
adalah menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya, baik dalam dimensi rububiyah,
mulkiyah, ilahiyah, secara langsung atau tidak
2. berdasarkan klasifikasi secara umum , syirik dibagi
menjadi 4 jenis yaitu: Syirkul ‘ilm, Syirkut-tasyaruf, Syirkul-‘Ibadah, Syirkul-addah
3.
Dilihat dari tingkat sanksinya, dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: syirik besar(as-syirku al akbar), syirik kecil(as-syirku
al asghar)
4.
Macam-macam syirik besar diantaranya:
a. Syirik do’a, yaitu di samping ia berdo’a kepada Allah,
ia juga berdoa kepada selain-Nya
b. Syirik niat,
keinginan dan tujuan, yaitu menunjukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah
c.
Syirik ketaatan,
yaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah
d. Syirik mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan Allah
dengan hal selainnya selain-Nya dalam hal kecintaan
5. Syirik kecil ada dua macam:
a. Syirik zhahir
(nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapanan perbuatan
b. Syirik khafi
(tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat
6.
Kriteria orang yang syirik yaitu sikap seseorang yang mengagung - agungkan sesuatu dari
kalangan sesama makhluk masuk sesama manusia, tetapi syirik juga meliputi sikap
mengagung - agungkan diri sendiri dan juga menindas harkat dan martabat sesama
manusia
7.
Di
antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah:
a.
Syirik
merendahkan eksistensi kemanusiaan
b. Syirik adalah sarang khurofat
dan kebatilan
c. Syirik adalah kedholiman yang paling besar.
d. Syirik
sumber dari segala ketakutan dan
kecemasan
e. Syirik membuat orang malas
melakukan pekerjaan yang bermanfaat
f. Syirik menyebabkan
pelakunya kekal dalam Neraka
g. Syirik memecah belah umat
8. Hikmah Menghindari Perbuatan Syirik
a.
Menjadikan manusia yang memiliki pandangan yang luas
b.
Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia
c.
Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kehajaan
d.
Membuat manusia menjadi suci dan benar
e.
Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal
f.
Tidak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi
g.
Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia
h.
Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan
i.
Menjadi taat dan patuh kepada hukum Allah
VI. PENUTUP
Demikian yang dapat pemakalah sampaikan, kami
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu , untuk
menyempurnakan makalah ini kami berharap bagi para pembaca untuk tidak
segan-segan emberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan berguna,
agar makalah ini bisa mencapai kesempurnaan pada penyusunan selanjutnya. Sebelum
dan sesudahnya kami mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi kita semua, amin.
DAFTAR PUSTAKA
Jawaz. Yazid
Bin Abdul Qadir.2009. Syarah dan ‘Aqidah
Ahlus Sunah Wal Jama’ah. Bogor:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i
Margiono.2011. Akidah Akhlak. Jakarta:yudhistira
Rahman ,Roli Abdul. 2009. Menjaga Akidah dan Akhlak. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
http://materidakwah-online.blogspot.com/2012/02/dampak-negatif-perbuatan-syirik.html,
diakses pada 22-11-2013 pukul 23:00
[1] Margiono, akidah akhlak, (Jakarta:Yudhistira,2011),
hlm. 33
[2] Roli
Abdul Rahman, Menjaga Akidah dan Akhlak,
(solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2009), hlm. 32
[3] Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama’ah,(Bogor: Pustaka Imam
Asy-Syafi’i.2009) hlm.170-172
[4] Roli
Abdul Rahman________________hlm.36
[5] Roli
Abdul Rahman___________Hlm. 34
[6] Yazid
Bin Abdul Qadir Jawas,____________Hlm. 177
[7] Roli
Abdul rahman,______________hlm. 35
[8]
Yazid Bin Abdul Qadir Jawas,___________hlm.170-172
[9] Margiono, Akidah Akhlak,
(Jakarta:Yudhistira,2011), hlm. 33)
[10]
http://materidakwah-online.blogspot.com/2012/02/dampak-negatif-perbuatan-syirik.html, diakses pada 22-11-2013 pukul 23:00
0 komentar:
Post a Comment