Semarang, baihaqi-annizar.blogspot.com ”Calon istri saya (dulu) ketika membaca surat saya mungkin tidak bisa tidur,” ungkap KH. Mustofa Bisri ketika bercerita tentang masa mudanya. Hal tersebut disampaikan dalam acara Pengajian yang digelar oleh UKM Jam’iyyatul Quro’ wal Huffadz, Fakultas Syariah, UIN Walisongo Semarang, Senin (30/3).
Selain menjadi Kyai, Gus Mus, sapaan akrabnya, juga
merupakan sastrawan. Terbukti dari beberapa karya yang telah telurkannya. Ia
bercerita, semasa mudanya laki-laki kelahiran Rembang ini kerap membuat surat
cinta. Pada saat Gus Mus dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita yang belum
pernah dilihatnya sebelumnya, Ia meminta izin kepada orang tuanya agar
membolehkannya bersurat-suratan terlebih dahulu.
Pada saat itu, calon istrinya masih berada di Mesir, sedang
Gus Mus di Jogja. ”Calon istri saya (dulu) ketika membaca surat saya tidak bisa
tidur,” tuturnya. Hal tersebut diketahuinya ketika istrinya bercerita. ”Dari
dulu memang saya pandai bikin surat (guraunya), bahkan pernah saya menuliskan
surat untuk kawan saya,” ungkapnya. Pada waktu itu, lanjut Gus Mus, kebetulan
temannya tersebut tidak pandai menulis surat, sehingga menyuruhnya untuk
menuliskan surat.
Alhasil, surat yang dibuatnya tersebut dibalas oleh wanita
yang disukai kawannya tersebut. ”Spontan, pada saat itu, tanpa membaca balasan
surat tersebut terlebih dahulu (karena saking bahagianya), kawan saya itu
langsung menyerahkannya kepada saya yang kemudian meminta saya untuk langsung
membalasnya,” pungkasnya.
Setelah cukup lama waktu berlalu, belum lama ini, ujar Gus
Mus, ia ketemu dengan kawannya yang pernah dituliskan surat, kawannya bercerita
tentang masa mudanya. ”Ternyata yang dulu saya surati itu sekarang sudah jadi
istrinya kawan saya, ya lumayan, berarti tulisan saya masih berkesan hingga
sekarang,” tandasnya.
tulisan ini pernah dimuat di lpmedukasi.com
0 komentar:
Post a Comment