Aura Kasih, Syahrini, Cita Citata, Fatin Shidqia. Siapa yang
akan bilang ‘jelek’ pada cewek-cewek tersebut. Saya kira mayoritas orang,
apalagi kaum adam yang masih bujang akan serentak bilang bahwa beberapa deretan
nama tersebut adalah wanita yang berparas cantik. Bila ada orang yang tidak
mengakui kecantikan mereka, mungkin orang tersebut perlu dibawa ke rumah sakit
untuk dicek kenormalannya. Hh.. becanda...
Maaf, bukanya bermaksud apa-apa, apalagi berniat untuk
mempromosikan mereka (Aura Kasih wa
akhowatuha). Maksud saya sederhana, saya hanya ingin membangun kesepahaman
bersama bahwa sebenarnya “Cantik itu Tidak Relatif”. Buktinya, coba bandingkan
antara Fatin (juara kontest X Faktor) dengan Evi (juara di Dangdut Akademi).
Sekali lagi, saya ‘yakin’ anda akan bilang bahwa Fatin lah yang paling cantik.
Maaf, bukanya bermaksud apa-apa, apalagi berniat untuk
membanding-bandingkaan makhluk ciptaan Allah. Berbicara terkait ciptaan Allah,
saya jadi ingat pada pesan kiai saat di pondok tentang anjuran memilih pasangan
yang salihah. “Kalau mencari pasangan hidup itu pilih yang salihah, jangan cuma
yang cantik,” ujarnya kepada saya. “Yang cantik itu banyak, tapi yang salihah
jarang.”
Dari situ saya menarik kesimpulan, rupa memang hal pertama
yang akan dilihat seseorang dalam menentukan pasangannya. Tetapi rupa bukanlah
tujuan utama, karena cantik/tampan tidak menjamin kebahagiaan. Banyak pria
ganteng di luar sana yang menikah dengan gadis jelita, tetapi tetap saja
bercerai. Dalam bahasa gaulnya the best
couple yang sad ending. Perlu
bukti? Para artis banyak yang begitu kok.
Maaf, bukanya bermaksud apa-apa, apalagi berniat untuk
membicarakan aib orang lain. Saya hanya ingin kamu paham tentang tahap-tahap
pemilihan jodoh ala saya, he he. Pertama, carilah orang yang berparas
cantik/tampan. Ya, itung-itung biar
kalau jalan di mall atau tempat ramai
lannya tidak malu-maluin. Tetapi berhubung cantik/tampan tidak cukup menjamin
kebahagiaan. Maka kita perlu menentukan langkah selanjutnya.
Kedua, carilah
calon pasangan yang pintar. Karena percuma saja cantik/tampan tapi oon atau bahasa primitifnya oplah-oploh. Misalnya begini, saya punya
cewek cantik (amin..he he), tapi
kalau di kelas gak pahaman, terus
Indeks Prestasi (IP)-nya dibawah standar lagi, udah gitu sering dijauhin ma temen sekelasnya (hii..amit-amit).
Terus, apa yang harus dibanggain punya cewek kaya gitu. Suer, biar nggak nyesel diakhir,
cari yang pintar deh.
Ketiga, carilah
pasangan yang sreg (enak di hati). Ternyata ‘cantik/tampan’, ‘cerdas’ saja
tidak cukup. Banyak kejadian, punya pasangan cantik dan juga pintar, tapi
nyebelin, ujung-ujungnya hubungannya tidak langgeng. Makanya cari yang sreg,
nyambung satu sama lain. Coba deh bayangin,
kalau kamu punya pasangan yang pengertian, setia, udah gitu baik hati lagi, (hmm, ‘dia’ banget, hh).
Dari situ dapat ditarik kesimpulan, ada tiga tahap penting
yang perlu diperhatikan. Tentunya hal yang paling urgent adalah poin yang ketiga yakni ‘pasangan yang enak di hati’.
Poin ketiga ini sebenarnya termaktub dalam satu kata yakni saleh/salihah.
Berarti tips yang saya berikan termasuk tips islami lho, he he. So, bagi kamu yang sedang berjihad
mencari jodoh, jangan lupakan 3 tips ala saya tadi ya. (@BaihaqiAnnizar)
3 komentar:
hmmm,, intinya kriteria jodoh untuk baihaqi haha
jangan diperjelas, terlalu menstreem
tipsnya untuk siapa aja boleh og...hh
hahah,, gaya ngasih tips, tapi sendiri msih single...
upp,, peace hh
Post a Comment