Thursday, August 31, 2017

MAKALAH URGENSI AIR SUSU IBU (ASI)

URGENSI AIR SUSU IBU (ASI)

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Al Qur’an dan Iptek
Dosen Pengampu : Lutfiyah, M.Ag



Disusun oleh kelompok 7
Wahyu Syarif Romadhon       (133111056)
Ulfatul Khasanah                    (133111060)
Atina Bilqis Izza                     (133111062)
Shofi Nur Chofifah                 (133111063)
Rohman Tafuzj                       (133111064)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014

 


I.                   PENDAHULUAN

Tuntutan zaman yang terus maju nyatanya menciptakan fenomena baru. Para perempuan nampaknya mulai meninggalkan kewajiban mereka sebagai ibu. Dengan berbagai alasan, beberapa dari mereka enggan menunaikan kewajiban mereka memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada anaknya. Mulai dari minimnya waktu karena kesibukan kerja, demi menjaga penampilan, tuntutan karir dan sebagainya.
                        Padahal sudah kita ketahui bersama, bahwa pemberian ASI ekslusif wajib diberikan kepada seorang bayi selama 6 bulan dan diteruskan hingga bayi berumur 2 tahun. Hal itu sudah sangat jelas ditegaskan dalam Al Qur’an. Namun pada kenyataanya mereka lebih memilih susu formula sebagai pengganti ASI. Sedangkan kandungan gizi ASI jauh lebih baik bila dibandingkan dengan susu formula. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini kami mencoba untuk membahas urgensi ASI dilihat dari aspek sains maupun dari Al Qur’an.

II.                PEMBAHASAN
A.    Air Susu Dan Urgensinya
Telah kita buktikan sendiri, bahwa tidaklah ada bayi yang baru lahir bisa mengunyah makanan sendiri. Semuanya minum dari susu ibu, dan kita lihat bahwa badan bayi berkembang dengan pesatnya. Maka kita tidak ragu lagi bahwa air susu ibuadalah makan bergizi yang sempurna dan makanan yang dipercaya dapat memberikan zat –zat penting bagi pertumbuhan badan bayi.[1]
Al Qur’an secara khusus telah memberikan petunjuk mengenai pentingnya memperhatikan jenis dan pola makanan dalam kaitanya dengan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan, sejak masa-masa awal manusia lahir ke dunia ini (pasca kelahiran). Yakni ketika Al Qur’an berbicara tentang pentingnya menyusui bayi dengan air susu ibu ( ASI) –yang memiliki sifat halal dan tayyib- yang sangat dibutuhkan tidak saja bagi kesehatan bayi itu sendiri, tetapi juga bagi sang ibu yang menyusuinya.[2]
Dalam catatan-catatan papyrus yang berumur lebih dari tiga ribu tahun, misalnya, ditentukan bahwa peradaban Mesir kuno telah mampu meracik ramuan herbarium untuk menambah kandungan ASI para ibu yang tengah menyusui. Mereka juga telah mengenal sistem dan aturan menyusui bayi. Ini membuktikan bahwa menyusui bayi –demikian pula mengandung dan melahirkan- merupakan salah satu fitrah manusia untuk mempertahankan kehidupan spesiesnya.
Penegasan bahwa menyusui bayi sebagai salah satu fitrah dan naluriah seorang ibu dapat terbaca, misalnya dalam firman Allah Surah al-Qasas (28): 7
وَاَوْحَيْنَا اِلَى اُمِّ مُوْسَى اَنْ اَرْضِعِيْهِ
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia”.[3]
Memang sudah sangat jelas tentang anjuran menyusui bayi dengan ASI yang akhir-akhir ini marak dikampanyekan sangat sesuai dengan petunjuk dan anjuran Al Qur’an. Sebagaimana dalam firman Allah pada Surah al-Baqarah (2): 223
وَالْوَالِدأتُ يُرْضِعْنَ اَوْلاَدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةْ
Para ibu hendaklah menyusukkan anak-anaknya selam dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnaka penyusuan.

B.     Hukum Menyusui
Ditinjau dari aspek hukum Islam, perempuan tempat anak menyusui ada dua macam, yaitu ibu kandung dan perempuan lain. Ulama fikih sepakat bahwa seorang ibu, dilihat dari dari hukum ukhrawi (diyanatun), wajib menyusui anaknya, karena menyusui anak merupakan upaya pemeliharaan kelangsungan hidup anak, baik ibu ini masih berstatus istri ayah sang anak, maupun dalam masa ‘iddah atau habis masa ‘iddah nya setelah dicerai suaminya (ayah sanga anak).
Terkait dengan kewajiban memberikan susuan pertama dan pentingnya kolostrum bagi bayi di hari-hari pertama pasca kelahiran sebagaimana ditegaskan dalam madzhab Syafi’i, para pakar kesehatan anak pun kini menyadari manfaat besar ASI dalam 1-5 hari pertama bagi bayi. Karena antara hari pertama dan kelima, bayi berpeluang mendapatkan kolostrum yang sangat dibutuhkan oleh bayi sehingga disebut sebagai “cairan berstandar emas”.
Di samping menjadi keharusan seorang ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya (wajibun ‘alaiha), para ulama berpendapat bahwa menyusi anak juga menjadi hak seorang ibu ( haqqun laha), sehingga  para suami tidak berhak melarang istri atau bekas istrinya yang ingin memiliki kelayaan menyusi anaknya. Hal ini berdsarkan firman Allah subahanhu wa ta’ala dalam penggalan surah al-Baqarah/2:233
لاَتُضاَرَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلاَمَوْلُودٌ لَّهُ بِوَلَدِهِ
Janganlah seorang ibu mederita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah menderita karena anaknya.
Pakar tafsir al-Qurtubi saat menafsirkan penggalan ayat dia atas mengatakan “Seorang ibu hendaknya tidak menolak menyusui anaknya sehingga membuat sulit ayahnya atau meminta upah yang melewati batas kewajaran. Demikian pula seorang ayah tidak berhak melarang seorang ibu yang ingin menyusui anaknya. Ini merupakan pendapat mayoritas para pakar tafsir.
Demikianlah dari pembahasan tentang perintah menyusukan anak dengan ASI ini dapat kita simpulkan bahwa ajaran Islam sangat menekankan arti penting pemberian ASI bagi anak karena menjadi kewajiban dan hak seorang ibu, di nyatakan oleh Al Qur’an lebih dari empat belas abad sebelum munculnya tema Peringatan Hari ASI Sedunia tahun 2007 yang berbunyi: “ Dengan menyusui bayi pada satu jam pertama kehidupanya sampai enam bulan usianya, akan menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.”[4]

C.    Kandungan Asi
Air susu ibu adalah terdiri dari susunan esensiil, yang dapat diandalkan membangun tubuh bayi agar hidup segar bugar. Air susu ibu mengandung protein, yang befungsi untuk membangun sel tubuh dan pertumbuhanya secara sempurna. Juga air susu itu mengandung vitamin dan unsur-unsur panas dan energi pada gulanya dan zat-zat lemaknya. Tak ketinggalan pula di dalam air susu itu Allah telah menyiapkan garam-garaman. Masalah air susu itu mengandung lemah telah dijelaskan secara  eksplisit oleh Baginda Rosul Saw dikala beliau pernah meminum aiar susu kemudian menyuruh sahabat mengambil air untuk berkumur. Sabda beliau
اِنّ لَهُ دَسَماً
Sesungguhnya bagi susu itu ada lemak
Sejak zaman Rosulullah Saw malah jauh sebelumnya, air susu sudah dikenal mempunyai gizi yang sangat baik. Adapaun orang-orang Arab waktu itu tidaklah memandang dan menyelediki zat-zat yang terkandung pada susu, tetapi hanya melihat kemanjuran dari air susu ituada setiap orang yang meminumnya.
Ilmu kedokteran telah membuktikan hal itu, bahwa zat lemak yang terdapat pada susu adalah berupa butiran-butiran kecil dalam bentuk larutan dan gula. Adapun setelah ditelti, sekarang terbukti bahwa susu mengandung semua zat-zat terpenting untuk perkembangan dan petumbuhan sel tubuh manusia.[5]
Kolostrum atau air susu yang berwarna kekuning-kuningan yang keluar beberapa hari setelah bersalin, mengandung zat kekebalan dan antikuman terutama Immunoglobin A (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi teruatam diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantug dari isapan bayi pada hari-hari pertama pasca kelahiran. Walaupun sedikit, asupan kolostrum ini cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi pasca kelahiran. Di samping itu, kolostrum juga mengandung protein, vitamin A yang tinggi, dan mengandung karbohidrat serta lemak rendah. Manfaat lainya dari kolostrum adalah membantu mengeluarkan mekonium, yaitu kotoran bayi yang berwarna hitam kehijauan.[6]

D.    PERBANDINGAN DENGAN SUSU FORMULA
                        Sebelumnya, dunia kesehatan menyakini bahwa ASI hanya berpengaruh kepada bayi dari sisi kejiwaan dan tidak ada pengaruh positif lain. Setelah dilakukan penelitian selama setengah abad, ditemukan ribuan manfaat ASI. Zat Immunoglobulin A (Ig.A) dipertemukan pertama kali pada ASI. Zat ini berfungsi sebagai anti bodi, anti bakteri dan virus dengan segala macam bentuknya. Para ahli menemukan jumlah bakteri dalam lambung bayi yang minum dari susu sapi lebih banyak 10 kali lipat dari bakteri dalam lambung bayi yang mengkonsumsi ASI.
Jumlah protein dalam susu sapi tidak dapat diserap dan dicerna oleh tubuh bayi yang dimasa selanjutnya akan menimbulkan masalah kesehatan. Sebab protein ASI dapat diserap bayi dalam waktu 15 detik sementara susu sapi membutuhkan waktu 60 detik. Pada penelitian yang diadakan di tahun 1990,terbukti bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif selama13 minggu pertama dalam kehidupanya memiliki tingkat infeksi pernapasan dan infeksi saluran cerna yang lebih rendah dari susu formula biasa. Menurunya tingkat infeksi saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sesudah selesai masa pemberian ASI dan berlanjut hingga tahun-tahun pertama dalam kehidupan anak. Semua rahasia-rahasia tersebut sudah diatur dan ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala sesuai dengan kadarnya, sebagaimana firman-NYA dalam surah al-Furqan/25:2:
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّ رَه تَقْدِيْرًا
“Dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukuranya dengan tepat”. (al-Furqan/25:2)
                        Dalam hasil penelitian Jones dan mitranya tentang pemberian ASI yangg dipublikasikan di jurnal medis The Lancet, juga menunjukkan bahwa pemberian ASI bahkan akan bisa menyelamatkan jutaan balita dari kematian. Ia menjelaskan pula bahwa inisiasi ASI dini pada satu jam pasca kelahiran dapat menurunkan 22 persen kematian bayi baru lahir. [7]

E.     MANFAAT ASI
1.    ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran pencernaan seperti diare
2.    ASI menurunkan resiko gangguan perrnafasan, seperti flu dan batuk 
3.    ASI kaya akan AA/DHA yang mendukung pertumbuhhan kecerdasan anak
4.    ASI mengandung prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan flora usus
5.    ASI dapat terhindar dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari
6.    Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis[8]
7.    ASI memberikan daya tahan dan kekebalan tubuh. Terutama pada ASI istimewa yang keluar saat pertama kali diisap bayi.
8.    ASI dapat membuat stabilitas suhu konstan dan stabil
9.    ASI dapat menguatkan perasaan dan hubungan perasaan antara ibu dan anaknya.
10.     Ekonomis. ASI bisa menghemat biaya dan waktu.[9]


III.             KESIMPULAN
A.   Al Qur’an secara khusus telah memberikan petunjuk mengenai pentingya memperhatikan jenis dan pola makanan dalam kaitanya dengan pembinaan dan pemeliharaan kesehatan, sejak masa-masa awal manusia lahir ke dunia ini (pasca kelahiran). Yakni ketika Al Qur’an berbicara tentang pentingnya menyusui bayi dengan air susu ibu ( ASI) –yang memiliki sifat halal dan tayyib- yang sangat dibutuhkan tidak saja bagi kesehatan bayi itu sendiri, tetapi juga bagi sang ibu yang menyusuinya.
B.  Hukum menyusui sudah jelas dalam Firman Allah pada Al Qur’an, yakni selama 2 tahun.
C.  Air Susu Ibu (ASI) mengandung berbagai macam gizi yang sangat dibutuhkn oleh bayi. Jika dibandingkan dengan kandungan susu formula maka sangat jauh bandinganya.








IV.       DAFTAR PUSTAKA
Caner taslaman. Sainis Dalam Al-Qur’an. Bandung:Mizan Pustaka .2010
  Haji Lalu Ibrahim M. Thayyib. Keajaiban Sains Islam. Yogyakarta: Pinus Book Publiser
  Kementrian Agama RI. Kesehatan dalam Perspektif Al Qur’an. Jakarta: Aku Bisa. 2012





[1] Haji Lalu Ibrahim M. Thayyib, Keajaiban Sains Islam, (Yogyakarta: Pinus Book Publiser), hal.124
[2] Kementrian Agama RI, Kesehatan dalam Perspektif Al Qur’an, (Jakarta: Aku Bisa, 2012), hal. 80
[3] Kementrian Agama RI, Kesehatan dalam Perspektif Al Qur’an, (Jakarta: Aku Bisa, 2012), hal. 81
[4] Kementrian Agama RI, Kesehatan dalam Perspektif Al Qur’an, (Jakarta: Aku Bisa, 2012), hal. 83-85
[5] Haji Lalu Ibrahim M. Thayyib, Keajaiban Sains Islam, (Yogyakarta: Pinus Book Publiser), hal.124
[6] Kementrian Agama RI, Kesehatan dalam Perspektif Al Qur’an, (Jakarta: Aku Bisa, 2012), hal. 86
[7] Kementrian Agama RI, Kesehatan Dalam Prespektif Al-Qur’an, (Jakarta: Aku Bisa, 2012), hlm. 92-95
[8] Kementrian Agama RI, hlm. 89
[9] Caner taslaman, Sainis Dalam Al-Qur’an, (Bandung:Mizan Pustaka,2010), hlm. 248-249

3 komentar:

Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More