LEBAH
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi
Tugas mata kuliah : Al-Qur’an dan Iptek
Dosen
Pengampu : Luthfiyah, M.Ag
Disusun oleh:
Kelompok 7 PAI 3-B
1.
Imam Ahmad
Taufiq (133111065)
2.
Devia Rizqi
Agustina (133111066)
3.
Rizqi Hidayatusshoimah (133111067)
4.
Wardah Ainur
Rizqi (133111068)
5.
Nor Faizah (133111069)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I. LATAR
BELAKANG
Al-Qur’an merupakan sumber hukum yang pertama. Didalam
Al-Qur’an banyak sekali memuat tentang kehidupan ini termasuk alam. Banyak dari
Al-Qur’an yang memberikan sebuah gambaran yang menunjukkan keEsaan-Nya. Hal itu
dibuktikan dengan kesesuaian antara yang diisyaratkan oleh Al-Qur’an dengan
berbagai penemuan-penemuan para ilmuwan, Meskipun tidak secara detail dan
jelas.
Dalam Al-Quran secara jelas menjelaskan bagaimana lebah
diperintahkan oleh Allah SWT untuk membuat sarang dengan mengambil makanan
(getah) dari berbagai spesies tanaman harus terbuat dari madu dan produk lebah
lainnya termasuk propolis sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit. Lebah
adalah makhluk khusus, ia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
manfaat dan kenikmatan kepada manusia.
Lebah merupakan salah satu dari sekian banyak contoh yang
digambarkan oleh Al-Quran. Allah telah memberikan gambaran melalui makhluk
kecil ini. Didalam lebah yang kecil tersebut banyak ditemukan manfaat-manfaat
yang secara ilmu pengetahuan sangat berguna. Apa yang Allah rencanakan
,sehingga Allah menggambarkannya melalui lebah.untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai rahasia – rahasia lebah yang mungkin dapat dinalar oleh indera
manusia.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lebah
Lebah
merupakan salah satu di antara tanda-tanda kekuasaan Allah yang sangat memesona
yang menunjukkan keagungannya. Para ilmuwan telah menemukan sekitar 12.000
jenis lebah. Sekitar 600 jenis di antaranya hidup secara berkelompok,
ssementara sisanya hidup secara individual. Lebah merupakan jeis serangga yang
memiliki sistem sosial yang detail dan solid, yang takkan mampu ditiru oleh
komunitas sosial manusia yang paling maju sekalipun. Individu-individu lebah
hidup secara berkelompok di dalam sarang mereka, seperti komunitas manusia.
Setiap kelompok mempunyai tugas tersendiri, seperti kelompok pekerja, kelompok
tentara, kelompok pejantan, kelompok petelur.[1]
B. Tinjauan
al-Qur’an tentang Lebah
Di dalam
al-Qur’an terdapat satu surah bernama An-Nahl yang berarti lebah. Lebah
merupakan serangga yang sangat istimewa. Ia mampu memproduksi makanan yang
bergizi dan obat untuk berbagai macam penyakit.
Allah berfirman dalam QS. An-Nahl :
68-69 , yang berbunyi :
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ
الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّايَعْرِشُونَ ۞ ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ
الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ
مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً
لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ۞
Artinya : Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia”(68) kemudian makanlah dari tiap-tiap
(macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan(69)
Kata auha
(mewahyukan) pada ayat di atas berarti bahwa Allah telah menciptakan lebah
dilengkapi insting atau karakter alamiah yang membuatnya bertingkah laku
seperti yang kita lihat.[2]
Sejauh ini
kami belum menemukan asbab an-nuzul ayat ini,akan tetapi adanya hubungan
dengan ayat sebelumnya yaitu Q.S An-Nahl ayat 66 dan 67 yaitu melanjutkan
pembahasan yang sebelumnya ,jika ayat sebelumnya menerangkan tentang binatang
ternak (susu) dan anggur. Pada ayat ini disebutkan madu. Ibn ‘Asyur menilai
bahwa penempatan uraian tentang susu dan perasan buah-buahan secara
bergandengan karena keduanya melibatkan tangan guna memperolehnya. Susu diperah
dan buah-buahan diperas,berbeda dengan madu yang diperoleh tanpa perasan.
Al-Baqa’i berpendapat bahwa karena pembuktian tentang kekuasaan Allah
SWT. Melalui lebah lebih mengagumkan daripada kedua sumber minuman yang
disebut sebelumnya ini,dan karena madu tidak sebanyak kedua minuman sebelumnya.[3]
Tafsir Ayat
Tafsir ayat
Q.S. An-Nahl ayat 68 dibagi menjadi tiga bahasan.
Pertama, firman Allah وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ “Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah”. Sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT
didalam hati bisa sebagai permulaan tanpa sebab yang jelas. Hal ini berasal
dari (8) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا
وَتَقْوَاهَا(7)وَنَفْسٍ
وَمَا سَوَّاهَا” dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),(7) maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,(8)”(
Asy-Syams:7-8).
Diantaranya
adalah sesuatu yang diilhamkan kepada binatang ternak .baik itu
manfaat,bahayaserta mengendalikan kehidupannya. Ibrahim Al Harbi berkata:Allah
memiliki kemampuan pada benda mati yang tidak diketahui hakikatnya. melalui hal
tersebut Allah mengenalkan hal itu sebagai ilham.
Tidak
ada perbedaan pendapat dikalangan ahli takwil tentang makna ilham tersebut.
Sedangkan Yahya bin Watstsab membacanya, إِلَى النَّحْل,dengan fathah pada huruf ha’ Disebut lebah karena
dalam dirinya keluar madu.
النَّحْلِ dan النحلة adalah الدبر
yang berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Hingga dikatakan “Raja lebah” Lebah
di-mu’annats-kan menurut bahasa hijaz. Dalam hadits Abu Hurairah “Semua
lalat masuk ke dalam neraka dan dijadikan azab bagi para penghuni neraka
kecuali lebah”
Kedua, Firmannya, أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ
بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon
kayu”.ini berlaku jika tidak ada yang memilikinya. وَمِمَّا يَعْرِشُونَ “dan
di tempat-tempat yang dibikin manusia”. Allah menjadikan rumah-rumah
lebah di tiga tempat itu.bisa digunung-gunung,lubang-lubang pohon, dan bangunan
yang dibuat oleh manusia.
Ketiga ,Ibnu Al-Arabi berkata,”Diantara yang
diciptakan Allah yang paling mencengan dalam surat An-Nahl adalah ketika
mengilhamkan kepada lebah agar membuat rumah yang saling menopang,
seakan-akan satu potong saja,Karena bentuk segitiga jika digabungkan masing-masing
kepada bentuk semacamnya maka akan menjadi persepuluhan dan tidak berkaitan
antara keduanya serta ada celah,kecuali bentuk seperenam jika digabungkan
dengan semacamnya maka ia akan bersambung sehingga menjadi seperti satu
potongan saja.[4]
Tafsir
Q.S. An Nahl ayat 69,firman-Nya ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ
“kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan”.Demikianlah karena
engkau makan sari bungan pepohonan. فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا
“dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Maksudnya
jalan-jalan Rabbmu. Subul adalah jalan-jalan. Lalu disandarkan kepada
kata Tuhanmu karena dia adalah penciptanya.Maksudnya
,masukklah kejalan Rabbmu untuk memohon rezeki digunung-gunung dan sela-sela
pepohonan.
1.
يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا
“Dari perut lebah itu keluar”.Pesan ini kembli kepada khabar dalam wujud
penyebutan nikmat dan peringatan adanya pelajaran, Sehingga berfirman يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ ,yang dimaksud adalah “Madu”.Kebanyakan manusia
berpendapat bahwa madu keluar dari mulut lebah.sedangkan menurut Al ghaznawi
bahwa lebah mengeluarkan madu dari perutnya,karena didalam perutlah makanan
diproses.
2.
مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ “yang bermacam-macam warnanya,”. Yang dimaksud
adalah macamnya seperti merah, putih, kuning, padat, dan cair.Induknya adalah
satu akan tetapi anaknya bermacam-macam,keragaman tersebut sesuai yang
dimakannya, sehingga rasanya juga beragam.
3.
فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ “di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan
bagi manusia”.Kta ganti (hi yang berarti nya) kembali kepada madu.
Menurut jumhur didalam madu terdapat kesembuhan bagi manusia . Para ulama
berbeda pendapat mengenai فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ Apakah
berlaku pada umumnya atau tidak ?. Ada yang mengatakan bahwa madu hanya berlaku
untuk satu kasus penyakit dan tidak berlaku secara umum hal itu dikarenakan
lafal Syifa dalam bentuk Nakirah ,sehingga
tidak ada makna umum(pakar bahasa dan para peneliti),Akan tetapi secara
umum madu sangat banyak manfaatnya dalam segala keadaan dan dari segala
macam penyakit. Ini juga merupakan dalil yang menunjukkan bolehnya melakukan
penyembuhan dengan minum obat dan lain-lainnya.
4.
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ
يَتَفَكَّرُونَ “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”. Maksudnya mengambil
pelajaran. Diantara ibrah yang ada pada lebah yaitu dengan cara pandang
yang tulus dan penuh kelembutan berfikir berkenaan dengan hal yang sangat
menakjubkan semua itu berasal dari Allah.[5]
C. Pembagian
tugas lebah
Lebah-lebah betina pekerja memiliki
tugas yang bermacam-macam. Tugas-tugas ini dibagi-bagi berdasarkan umur dan
kesanggupan fisik mereka. Dalam keadaan terpaksa, penuh resiko, dan pada musim
sulit, lebah betina pekerja tetap mengerjakan tugas mereka.
Ada beberapa di antara mereka yang
menjadi pelayan sang ratu yang bertugas membawakan makanan untuknya. Di antara
mereka juga ada yang bertugas sebagai penjaga dan perawat bayi. Mereka merawa
bayi-bayi lebah dan menyediakan makanan yang sesuai dengan untuk bayi lebah
tersebut. Ada juga lebah yang bertugas menyediakan air untuk para penghuni
sarang. Selain itu, ada pula lebah yang bertugas mengatur sirkulasi udara di
dalam sarang pada musim panas, menghangatkannya pada musim dingin dan
melembabkannya pada musim kering. Ada juga lebah yang bertugas membersihkan
sarang dan membuat dinding-dindingnya tetap lunak dan bercahaya dengan
menggunakan zat tertentu. Ada pula yang bertugas menjaga sarang dari segenap
marabahaya. Lebah penjaga ini tidak akan memperbolehkan seekor lebah masuk
sebelum ia menyebutkan kata sandi. Jika tidak bisa menyebutkan, lebah itu akan
dibunuh. Kata sandi itu sendiri diubah hanya pada saat darurat.
Ada juga lebah yang bertugas
membangun sel-sel sarang yang berbentuk heksagon dengan cara unik, yang tidak
bisa ditiru oleh para insinyur kelas atas sekalipun. Ada lebah yang bertugas
sebagai perintis untuk mencari lokasi bunga. Jika ia telah menemukan lokasi
bunga, ia akan kembali ke sarang untuk memberitahukan kepada segenap lebah
pekerja dengan tarian unik mengenai lokasi bunga, jaraknya dan arahnya. Tingkat
kelincahan tarian tersebut menunjukkan banyak dan sedikitnya bunga di lokasi
yang dimaksudkan. Sejumlah besar lebah pekerja lalu pergi menuju lokasi untuk
mengambil sari bunga sebagai bahan dassar pembuatan madu. Lokasi bungan itu
kadangkala mencapai lebih dari 10 km dari sarang mereka. Walau demikian, mereka
tetap bisa kembali ke sarang, dengan cara yang hingga kini belum diketahui
manusia.
Lebah merupakan serangga yang paling
hebat dalam mengumpulkan, membawa dan menyimpan sari-sari bunga dalam waktu
paling singkat dan tenaga paling sedikit. Ia merupakan serangga yang paling
baik dalam mengawinkan tumbuh-tumbuhan guna membantu tetumbuhan itu
menghasilkan biji-bijian maupun buah-buahan. Lebah akan keluar menuju suatu
tempat yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengambil sari bunga dari jenis
yang telah ditentukan sebelumnya. Yang menarik, tak satu pun penyakit yang ada di
tubuh lebah yang berpindah kepada manusia melalui madunya.
Lebah mempunyai kemampuan untuk
mengetahui suatu masa yang sulit untuk didefinisikan. Misalnya, mereka mampu
mengetahui kapan bunga akan mengeluarkan sari-sarinya, kapan bunga-bunga itu
melakukan pembuahan, dan kapan mereka perlu mendatangi bunga-bunga itu pada
saat yang tepat.[6]
D. Penjabaran
tubuh lebah
Panjang tubuh lebah madu
bevervariasi 1-3 cm, dan terbagi dalam tiga bagian tubuh yaitu ; kepala, dada,
perut. Kutipan ayat di atas menekankan bahwa pada seekor lebah betina terdapat
“perut-perut” , yang dalam bahasa arab disebut “buthuniha”, dengan kata
“ha” mengacu pada lebah betina tunggal. Kalau bentuk jamak “perut” dimaksudkan
untuk sekelompok betina, maka kata ganti betina “hunna” akan diimbuhkan pada
kata kerja buthuniha. Hal ini menjelaskan perut yang bersegmen pada
lebah. Di dalam perut lebah terdapat dua lambung atau tembolok. Ketika lebah
mengumpulkan nektar dari bunga, nektar ini disimpan dalam lambung madu untuk
dibawa kesarang. Pada bagian belakang lambung terdapat katup yang akan mencegah
nektar mengalir ke bagian belakang sistem pencernaan, kecuali sebagian kecil
yang digunakan untuk bertahan hidup. Bagian belakang tubuh lebah adalah perut
yang terdiri dari segmen-segmen dalam bentuk cincin. Perut lebah berfungsi
sebagai laboratorium kimia untuk menghasilkan madu.
E. Tarian Madu
Pada awal ayat diatas disebutkan
kegiatan pengumpulan nektar. Lebah betina tidak hanya menghasilkan madu, tetapi
juga bertugas mengumpulkan bahan mentah dari bunga untuk akhirnya diubah
menjadi madu. Selama proses pencairan nektar, fenomena yang mengagumkan
terjadi.
Lebah yang telah menemukan lokasi
nektar, kembali ke sarang untuk memberitahu saudara-saudaranya. Lebah pandu ini
melakukan tairan dengan gerakan melingkar atau mengibaskan ekor. Tarian ini
tidak hanya memberitahukan bahwa pandu telah menemukan nektar atau serbuk sari
dan para pekerja lain harus keluar dan mencarinya, tetapi juga merupakan
permainan tebak kata yang mengagumkan untuk menyampaikan informasi akurat
kepada lebah lain tentang arah dan jarak dari lokasi yang baru ditemukan.
Terkadang seseorang dewasa normal
mengikuti kursus tari selama enam minggu untuk menguasai suatu tarian,
sementara seekor lebah yang lama hidupnya hanya enam minggu melakukan suatu
tarian sebagai alat komunikasi. Kemampuan lebah memperkirakan jarak untuk
pulang ke sarangnya juga sangat mengagumkan. Lebah membuat perhitungan
berdasarkan posisi matahari. Posisi matahari berubah satu derajat setiap menit.
Lebah yang menemukan lokasi makanan juga menghitung perjalanan pulangnya
secepat dan setepat mungkin dengan bantuan matahari. Lebah melakukan ini tanpa
kesalahan. Semua perhitungan tersebut dan kemampuan untuk hidup berdampingan
secara harmonis dalam sarang ini tidak dapat dijelaskan sebagai suatu kebetulan
murni atau dengan pelatihan selama enam minggu. Jadi, kesemuanya sudah tertanam
di dalam diri lebah sebagai anugerah dari Sang Pencipta.[7]
F.
Perhatian Lebah Liar terhadap Anaknya
Ada satu jenis lebah liar yang
disebut lebah penggali. Disebut demikian karena ia menggali lubang dalam tanah
untuk menyimpan larvanya. Lubang tersebut berbentuk melengkung. Bagi serangga
ini, membuat lubang yang demikian itu akan mengambil segumpal tanah dengan
mulutnya, lalu mengempaskan tanah itu dengan tangan dan kaki depannya.
Lebah jenis ini memiliki kekhususan
lain berupa kemampuan untuk menghilangkan jejak. Ia tidak meninggalkan bekas
penggalian sama sekali. Ia memindahkan tanah bekas galiannya sedikit demi
sedikit ke suatu tempat yang jauh. Ia menyebarkan tanah bekas galian itu ke
berbagai tempat sehingga tidak menarik perhatian. Setelah selesai membuat
lubang yang cukup luas untuk menampung tubuh lebah, lebah betina segera membuat
lubang terusan yang diperkirakan cukup untuk menampung telur dan persediaan
makanan. Setelah itu, ia menutup lubang untuk sementara waktu kemudian terbang
mencari persediaan makanan.
Lebah jenis ini merupakan spesialis
dalam memburu serangga tertentu seperti belalang dan ulat sebagai makanannya.
Dalam memburu mangsanya, lebah ini memiliki cara yang tidak biasa. Ia tidak
membunuh mangsanya, tetapi membiusnya dengan jarum penyengat yang ia miliki.
Lebah ini kemudian membawa mangsanya ke tempat yang aman. Sessampai di tempat
yang dituju, ia meletakkan telurnya di atas tubuh mangsa yang masih segar dan
terbius itu. Mangsa tesebut merupakan makanan yang cukup bagi larva yang akan
keluar dari telur lebah. Setelah induk lebah menyiapkan tempat dan makanan
untuk calon bayinya, ia segera menutup pintu masuk lubang menggunakan debu dan
kerikil sengan sangat hati-hati. Ia kemudian mengambil baty dan memecahnya dan
menggunakan pecahan itu untuk meratakan tempat masuk lubang. Pada tahap akhir,
ia mengatur debu yang menutupi pintu masuk lubang sedemikan rupa dengan
kaki-kakinya yang bergerigi sehingga sempurnalah upaya untuk menghilangkan
jejak lubang.
Dengan demikian, lubang itu kini
benar-benar tersamarkan. Namun, lebah ini tidak berhenti sampai di situ saja.
Ia pun menggali lubang-lubang palsu di beberapa tempat di dekat lubang yang
asli untuk mengelabuhi pemangsa. Adapun makanan (mangsa) yang dipendam di dalam
lubang akan mencukupi bagi larva, sejak ia keluar dari telur hingga menjadi
serangga sempurna yang mampu keluar dari lubang tersebut untuk melihat dunia
luar.
Serangga kecil yang keluar dari
telur itu selamanya tidak akan mengenal induknya. Walaupun begitu, si ibu tetap
mau menyediakan tempat tinggal yang aman dan makanan yang mencukupi, walau
harus menghadapi beragam kesulitan. Semua itu merupakan tindakan yang penuh
dengan pengorbanan, keikhlasan, dan kelembutan.[8]
G.
Pengorbanan di Sarang Lebah Madu
Ada
beberapa ekor lebah madu yang bertugas menjaga sarang mereka dari masuknya
makhluk asing. Maka, setiap makhluk yang membawa bau tidak sesuai ke dalam
sarang dianggap sebagai sumber petaka bagi sarang dan larva.
Jika
mengetahui ada makhluk asing di depan pintumasuk sarang, para lebah penjaga
akan menyerangnya habis-habisan. Suara sayap-sayap lebah penjaga dianggap
sebagai dering peringatan mengenai datangnya bahaya bagi segenap penghuni
sarang. Para lebah penjaga itu menggunakan jarum penyengat sebagai senjata
untuk melawan makhluk asing. Racun yang keluar dari jarum penyengat itu
mempunyai bau khas yang akan menyebar kesegenap penjuru sarang dan menjadi
semacam tanda adanya bahaya yang menyerang.
Bilamana
itu terjadi, seluruh penghuni sarang akan berkumpul di pintu masuk untuk ikut
serta memerangi musuh yang mencoba menerobos itu. Apabila lebah penjaga
berhasil menyengat musuhnya dengan jarum beracun, bau racun itu menyebar semakin
kuat. Semakin kuat bau racun tersebut di dalam sarang, semakin gencar dan
sengit pula perlawanan kawanan lebah madu terhadap musuhnya.
Mempertahanan
sarang sebenarnya sama dengan mengorbankan diri sendiri. Sebab, jarum penyengat
mempunyai ujung yang tajam dan bergerigi seperti duri landak. Mustahil bagi
lebah untuk mencabut jarum tersebut dengan mudah setelah ia menancapkannya ke
tubuh musuh. Maka, ketika ia hendak terbang, jarum tersebut tetap menancap di
tubuh musuh.
Oleh
karena itu, lebah tersebut akan menderita luka yang mematikan. Perutnya bisa
robek hingga bagian punggung. Di sisi perutnya terdapat kelenjar yang dapat
mengeluarkan racun. Ketika lebah itu mengembuskan napas terakhirnya,
lebah-lebah lain akan mengambil sisa-sisa racun tersebut dan menuangkannya ke
tubuh musuh mereka.[9]
H.
Tinjauan SAINS terhadap Lebah
Dalam kehidupan dan tempat tinggal jenis lebah secara umum
dan lebah madu secara khusus terdapat bukti yang paling agung atas kemampuan
dan keluasan ilmu Allah SWT melalui keajaiban ilmiah yang dikemukakannya dalam
Al-Qur'an Al-Karim.
Berbagai saintis telah mengkaji kehidupan tingkah laku dan
tempat lebah madu. Di antara mereka adalah Butler (1954), Snodgrass (1956),
Wafa (1963), Root (1974), Abd al-Lathif dan Abu an-Naja (1974), Perusahaan penerbitan
Dadant (1975), Crane (1975,1977,1980,1990), Crane dan Graham (1985), al-Hamashi
(1979), Morse (1980), al-Bambi (1989), Abd as-Salam (1990) dan al-Hefni (1994).[10]
Menurut Dr. Susan Percival dari Jabatan Nutrisi Manusia dan
Sains Makanan, Universiti Florida, Amerika
Syarikat, Madu lebah mengandungi berbagai kandungan mineral dan
vitamin seperti B6, Thiamin, Miacin, ribotlorina dan asid pontohenic.
Madu juga mengandungi zat-zat seperti kalsium, zat besi,
kuprum, magnesium, phosporus, potassium, sodium dan zink. Madu lebah
juga berperanan sebagai antioksida dalam badan manusia yang mampu menghapuskan
bahan-bahan radikal yang menjadi penyebab utama kepada penyakit-penyakit
kronik. Kajian terkini membuktikan kandungan Madu lebah yang terdiri
dari bahan semulajadi pelbagai gula seperti glukosa dan fruktosa. Ini
meningkatkan stamina para atlit, menurut Dr. Susan lagi.
Dalam satu kajian lain, pakar mikrobiologi Amerika, Richard
F. Stier mendapati komposisi unik kandungan Madu lebah juga boleh
menjadi agen anti-mikrobial, untuk merawat kulit yang cedera akibat kebakaran
atau luka. Ia juga mampu mengelakkan jangkitan berpunca dari bakteria.[11]
III. KESIMPULAN
Al-Qur’an tidak pernah mencantumkan hal-hal yang salah. Jika saja
al-Qur’an adalah hasil imajinasi manusia, mungkin saja akan memuat
sekurang-kurangnya satu kepercayaaan keliru. Pembagian tugas para lebah di
dalam sarang dan aneka tugas yang mereka lakukan sangatlah rumit untuk
dijelaskan disini. Pertukaran udara di dalam sarang, pengaturan kelembapan dan
suhu, pemeliharaan kebersihan dan keamanan sarang, pembuatan malam dan propolis
(semacam resin yang dikumpulkan lebah dari kuncup tanaman dan digunakan untuk
memperkuat sarang serta menutupi retakan dari celah), tarian lebah, perhatian
lebah terhadap anaknya, pengorbanan lebah untuk mempertahankan hidup dan
lain-lain, sungguh merupakan tugas yang menajubkan. Bagaimana mungkin seekor
lebah yang usianya hanya enam pekan mengetahui dan melakukan keterampilan luar
biasa ini? Tanpa Pencipta genius, semua kebetulan ini tentu tak terbayangkan.
Setiap peneliti perilaku lebah yang sifat-sifatnya tercantum dalam al-Qur’an
akan mengamati mahakarya Allah dalam entitas seekor serangga.
IV. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca ataupun penulis. Kami telah membuat tugas ini dengan segala
keterbatasan kami, kami menyadari bahwa makalah kami masih harus diperbaiki
lagi kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun dalam
teknis. Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ary
Nilandari. Miracle Of The Qur’an. Penerbit Mizan: Bandung. 2010
Abd Al-Mun’im AI-Hefni. “Mukjizat Al- Qur’an
tentang Lebah dan Madu”. PDF version
Nadiah Thayyarah. Buku Pintar SAINS dalam Al-Quran Mengerti
Mukjizat Ilmiah Firman Allah. Penerbit Zaman
Syaikh Imam al Qurthubi. Tafsir al Quethubi.
Jakarta: Pustaka Azzam. 2008
Quraish Shihab.
Tafsir AL-Misbah: Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur’an. Jakarta:
Lentera Hati. 2006
http://agengrosir.com/informasi-herbal/madu-lebah-menurut-kajuan-saintifik.html tanggal 25
Sep. 14 pukul 20:14 WIB
[1] Thayyarah,
Nadiah, Buku Pintar SAINS dalam Al-Quran Mengerti MukjizatIlmiah Firman
Allah, Penerbit Zaman, hlm.579-580
[2]Thayyarah,
Nadiah, Buku Pintar SAINS dalam Al-Quran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman
Allah, Penerbit Zaman, hlm.579
[3] Shihab, Quraish, Tafsir AL-Misbah:Pesan,
Kesan, dan keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2006 ,hlm.664
[6] Thayyarah,
Nadiah, Buku Pintar SAINS dalam Al-Quran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman
Allah, Penerbit Zaman, hlm.584-585
[7] Ary Nilandari,
Miracle Of The Qur’an, (Penerbit Mizan : Bandung,2010), hal 174-176
[8] Thayyarah,
Nadiah, Buku Pintar SAINS dalam Al-Quran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman
Allah, Penerbit Zaman, hlm.585-587
[9] Thayyarah,
Nadiah, Buku Pintar SAINS dalam Al-Quran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman
Allah, Penerbit Zaman, hlm.587-588
[11] http://agengrosir.com/informasi-herbal/madu-lebah-menurut-kajuan-saintifik.html. tanggal 25 Sep. 14 pukul 20:14 WIB
2 komentar:
Kak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
http://beessss.wallinside.com/
.
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
Post a Comment