Tuesday, October 31, 2017

Teknik Lobi dan Reportase


Tidak setiap kejadian bisa dijadikan berita jurnalistik. Ada ukuran-ukuran tertentu yang harus dipenuhi agar suatu peristiwa dalam masyarakat dapat dimuat menjadi berita. Tidak ada gunanya membuat berita kalau tidak bernilai dan mengundang ketertarikan bagi pembaca.
Secara umum, suatu peristiwa disebut layak atau bernilai berita jika memenuhi satu atau beberapa unsur di bawah ini,
-     Penting; mempengaruhi kehidupan orang banyak atau berdampak pada kehidupan pembaca
-     Aktual; kejadian menyangkut hal yang baru terjadi
-     Dekat; kejadian dekat dengan pembaca,kedekatan bisa bersifat geografis, kultural, atau emosional.
-     Ketenaran; menyangkut hal-hal yang terkenal atau dikenal pembaca
-     Manusiawi (human interest); kejadian yang memberi sentuhan emosional bagi pembaca

Teknik Lobi
-     Secara umum, lobi merupakan kegiatan tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan wawancara. Adapun wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh data jurnalistik.
-     Menurut KBBI, lobi adalah kegiatan yg dilakukan seseorang untuk mempengaruhi orang lain. 

-     Melobi berarti melakukan pendekatan secara resmi. Sedangkan pelobian merupakan proses, cara, perbuatan menghubungi atau melakukan pendekatan untuk mempengaruhi keputusan sejumlah orang; usaha untuk mempengaruhi pihak lain dalam memutuskan suatu perkara, biasanya dengan berunding.

Ada beberapa elemen yang sudah memang sering terlihat dan lihai melakukan teknik lobi.
-     Golongan masyarakat yang memiliki wawasan dan pengetahuan cukup luas dengan reputasi baik pada kecakapannya di bidang tersebut.
-     Anggota organisasi yang memiliki kontak yang paling penting dengan pihak-pihak legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
-     Tokoh masyarakat/ LSM yang sudah dikenal.
-     Pembuat undang-undang, pejabat pemerintahan, pimpinan partai politik, dan lain sebagainya.
-     Kalangan jurnalis (wartawan, reporter, redaktur) yang berpengaruh dan memiliki kekuatan untuk membentuk opini

Strategi melakukan lobi dan teknik melobi
Perlunya langkah cerdas dan penuh pertimbangan menjadi landasan utama melakukan lobi, sehingga rencana lobi bisa berjalan dengan baik. Diantara strategi lobi ialah;
-     Kenali objek yang dituju, sehingga mengetahui seluk-beluk objek yang akan dituju. Hal ini sangat perlu karena teknik yang akan dipergunakan tergantung dari siapa yang akan dilobi. Untuk mencapai keberhasilan yang optimal, maka pelobi harus memahami atau mengenal dengan baik sifat, sikap dan pandangan bahkan mungkin perilaku orang yang akan dilobi.
-     Persiapan diri, segala sesuatu harus dipersiapkan baik mental dan kepercayaan diri agar tidak gugup ketika melakukan lobi. Kesan pertama memiliki dampak yang signifikan ke depannya, maksudnya ialah bahwa kesan pertama harus mempunyai pesan yang baik antara dua belah pihak yang sedang melakukan lobi.
-     Memperhatikan situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi yang ada atau melingkupi suasana lobbying harus diperhatikan oleh pelobi, demikian pula perubahan-perubahan yang terjadi.  Hal ini terutama sangat penting dalam penggunaan cara menyampaikan pesan.

Cara-cara melobi
1.  Tidak langsung
Lobi bisa dilakukan dengan cara tidak langsung  hal ini mengandung pengertian tidak harus satu pihak atau satu orang yang berkepentingan menghubungi mendekati sendiri pihak lain yang mau dilobi. Pendekatan itu bisa dilakukan dengan perantara pihak lain (terutama yang dianggap punya akses atau mempunyai hubungan yang dekat dengan pihak yang dilobi). Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat penting diperhatikan oleh pihak yang melobi adalah kepercayaan atau kredibilitas pihak ketiga yang dijadikan perantara atau penghubung tersebut.
2.  Langsung
Berbeda dengan cara tidak langsung maka disini pihak yang berkepentingan (berusaha) harus bisa bertemu atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak yang dilobi dengan kata lain pihak-pihak yang terlibat bertemu atau berkomunikasi secara langsung tidak menggunakan perantara atau pihak ketiga.

Sifat dalam melobi
1.  Terbuka
Yang dimaksud dengan cara terbuka adalah lobi yang dilakukan tanpa ketakutan diketahui orang lain. Lobi yang dilakukan secara terbuka memang tidak harus berarti dengan sengaja diekspos atau diberitahukan kepada khalayak,  tetapi kalaupun diketahui masyarakat bukan merupakan masalah.
2.  Tertutup
Yang dimaksud lobi dengan cara tertutup adalah apabila lobi dilakukan secara diam- diam agar tidak diketahui oleh pihak lain apalagi masyarakat. Lobi dengan cara ini biasanya bersifat perorangan yaitu yang dilakukan secara pribadi atau oleh seseorang pada orang tertentu. Lobi cara ini dilakukan karena apabila sampai diketahui oleh pihak lain maka bisa berakibat negatif atau merugikan pihak yang melakukan lobi tersebut maupun pihak yang dilobi.

Teknik Reportase
-     Reportase (dalam konteks jurnalistik) adalah proses pengumpulan data untuk menyusun berita.
-     Teknik reportase adalah cara wartawan memperoleh bahan berita untuk kemudian ditulis dan dipublikasikan melalui medianya.
-     Reportase dapat dikatakan sebagai kegiatan jurnalistik dalam meliput langsung peristiwa atau kejadian di lapangan.
-     Dalam kerangka kerja jurnalistik, reportase merupakan tahapan setelah perencanaan pemberitaan melalui rapat redaksi atau rapat pendalaman isu. Setelah reportase, tahapan selanjutnya adalah penulisan, penyuntingan atau pengeditan, dan publikasi atau penyebarluasan berita.
PENTING
-     Menurut Agung Sedayu (wartawan Tempo), reportase adalah observasi yang mengandalkan seluruh panca indera menangkap nuansa dan detail dari obyek yang diliput. Bisa bercerita tentang deskripsi tokoh, deskripsi suatu lokasi/bangunan/tempat, dan bisa juga deskripsi sebuah proses.
-     Reportase bisa layaknya daging dalam cerita, sehingga tulisan lebih hidup. Sekaligus membuktikan kalau tulisan tidak sekedar berdasarkan kata orang dan dokumen, tapi kita sendiri telah mengalami/melihatnya langsung.

Ada tiga cara yang dapat dilakukan wartawan dalam mengumpulkan bahan berita (data jurnalistik):
1.  Observasi:
Teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung oleh wartawan terhadap objek berita atau peristiwa/fakta yang sedang terjadi. Melalui panca inderanya, wartawan harus mampu menangkap fakta objektif dari sebuah peristiwa.
2.  Wawancara:
Wartawan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada nara sumber untuk menggali informasi yang dibutuhkan untuk penulisan berita. Nara sumber merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan fakta, atau pihak independen yang berkompeten mengomentari sebuah fakta.
3.  Riset data:
Wartawan menelusuri atau mengumpulkan data non verbal seperti arsip, buku, hasil penelitian, dan referensi lain terkait dengan berita yang akan ditulis. Data tertulis dapat mendukung gagasan berita sehingga memperkuat bobot laporan.

Teknik Wawancara
-     Model wawancara, bisa langsung (tatap muka) atau tak langsung (telepon, email, pesan tertulis).
-     Enam pertanyaan penting untuk menggali informasi berita; 5 W + 1 H.

Cara Wawancara Langsung
Sebelum wawancara pastikan dulu apa tujuan wawancara: apakah untuk menggali informasi? memverifikasi informasi? melakukan konfirmasi? atau mencari pengakuan?
-     Jika tujuannya menggali: Korek dan gali informasi sebanyak dan sedalam mungkin. Jangan takut melontarkan pertanyaan bodoh selama untuk memahami topik yang ingin ditulis.
-     Bila untuk verifikasi, bekali diri dengan informasi awal yang hendak diverifikasi/dicocokkan.
-     Jika hendak konfirmasi, mesti fokus dan memiliki cukup amunisi dan data telah matang sehingga sumber tidak bisa berkelit/mementahkannya.
Dalam wawancara, kita adalah pengendalinya. Jangan sampai justru sebaliknya, kita yang dikendalikan narasumber.

Tips Wawancara
1.  Persiapan sebelum wawancara (membuat outline wawancara, menguasai materi wawancara, menentukan narasumber, membuat janji dengan nara sumber)
2.  Bekali diri dengan perangkat wawancara (catatan/rekaman)
3.  Taat pada norma yang berlaku (mengenali norma dan adat istiadat setempat, berpenampilan sopan, dan mampu beradaptasi)
4.  Buat sumber merasa senyaman mungkin. Bisa sambil ngopi/merokok, sesuai kegemaran sumber.
5.  Pertanyaan fokus (pertanyaan harus fokus atau to the point ke pokok masalah, ringkas)
6.  Pertanyaan tidak introgatif atau memojokka, juga jangan terkesan menggurui
7.  Cermati jawaban dan kembangkan. Biarkan sumber bercerita asal masih dalam jalur informasi yang kita butuhkan, jangan menyela jika tak perlu.
8.  Tetap Fokus pada poin yang ingin didapat. Dan ingat, Anda pengendalinya.
9.  Kenali karakter narasumber (jika nara sumber irit bicara, wartawan harus bisa memancing agar ia buka mulut. Jika narasumber banyak bicara, wartawan harus bisa mengarahkan agar pembicaraan nara sumber bisa fokus)
10.  Menjalin hubungan baik dengan narasumber (di waktu luang, sempatkan berbicara mengenai hal-hal yang bersifat pribadi. Menjalin keakraban dengan nara sumber akan membuat proses wawancara menjadi cair dan nara sumber lebih terbuka dalam menyampaikan informasi)

Catatan
Buat outline.
Outline akan membimbing kita dalam penggalian data dan bagaimana tulisan kelak akan disusun. Outline berisi: angle, latar belakang, daftar narasumber dan pertanyaan, daftar reportase yang diperlukan, dan daftar riset.
Outline juga mencegah kita tersesat di dalam rimba informasi dalam proses penggalian info dan data. Hingga kita tetap setia pada anggle dan lebih efektif berkerja.



Baihaqi Annizar
Disadur dari berbagai sumberber

3 komentar:

ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More